Selama 4 Jam Diguyur Hujan

Sedikit cerita lagi ya, perjalanan dimulai dari kabupaten Bangkalan menuju ke Gempol-Pasuruan. Sekitar jam delapan pagi kumulai perjalanan dari Kamal-Bangkalan menuju ke Gempol melewati jembatan suramadu. Tujuan aku ke Gempol adalah mengantarkan Laptop pesanan sepupu dan juga hardisk eksternal pesanan masku. Kamu jualan barang-barang elektronik ya Tux? Hahaha ya gak juga sih, cuman beberapa hari yang lalu mereka pesan untuk dibelikan.

Oke gak usah menceritakan hal itu, lanjut kecerita awal. Samai di Gempol (di rumah Bu Dhe) sekitar jam 10an. Niatnya sih ingin nganterin tuh barang-barang ke orangnya langsung, namun kok agak males gitu. Ya terpaksa diletakkan di rumah Bu Dhe-ku biar mereka sendiri yang mengambilnya ke sana. Hehe 😀

Selanjutnya setelah jum’atan, cuaca tidak bersahabat. Akhirnya semua barang-barang yang aku bawa di tas (mulai dari Baju, HP, Charger, dompet, bedak, dan lain sebagainya) kumasukan ke dalqm kantong plastik agar gak kena hujan. Maklum gak ada jas hujan (hilang dicuri orang, dan hingga saat ini belum sempat beli lagi). Setelah selesai beres-beres, nah perjalanan panjang dan melelahkan akhirnya di mulai juga.

Tepat sekitar jam satu siang aku berpamitan ke Pak Dhe d Bu Dhe untuk langsung pulang ke Rumah (di Pamekasan bukan di Bangkalan), perjalanan pada saat berada di Pasuruan masih lancar. Namun setelah sampai di Sidoarjo, cuaca tidak bersahabat lagi. Hujanpun turun membasahi bumi (ya terutama aku sih soalnya pengendara motor yang lain pake jas hujan semua).

Perjalanan dari Sidoarjo ke Pamekasan memakan waktu sekita 3 jam lebih, namun karena hujan jadi perjalanan Sidoarjo ke Pamekasan ditempuh selama 4 jam. Ya bisa dibayangkan saja betapa dinginnya ketika dalam perjalanan sambil memecah turunnya hujan dari langit. Brrr adem banget temans…

Sampai di rumah, beruntung banget Ebok (ibu, bunda, mama, mami, umi, dll) ku memasak air. Al hasil aku langsung mandi air hanget. Setelah selesai mandi dan shalat ashar, tubuhku diolesi minyak kayu putih dan juga bedak oleh ebokku. Thank You Mom… You are the best for me. Emmmuach :-*

Menikmati Hujan Turun di Bulan Oktober

image

Beberapa hari yang lalu ketika melakukan Touring (Perjalanan menggunakan sepeda motor) dari Pamekasan menuju ke Bangkalan, tiba-tiba langkah sepeda motorku harus berhenti sejenak. Kala itu sang mentari tidak sanggup untuk menyinari bumi. Awan gelap menutupi cahaya matahari, anginpun berhembus tak berarah.

Posisiku pada saat itu berada di desa Tanah Merah – Bangkalan. Hanya kurang dari 30 menit saja perjalananku akan sampai di Bangkalan kota. Namun tuhan berkata lain, rintik hujanpun satu-persatu turun ke permukaan bumi. Mengharuskan Sapi untuk menepi, beberapa saat kemudian hujan lebatpun menghampiri. Tak kuasa aku menjelajahi basahnya jalanan panjang yang berliku.

Gubuk tuapun menjadi saksi pemberhentianku saat itu, ditemani sahabat setiaku yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Kuhampiri kursi yang terbuat dari bambu, hingga akhirnya aku duduki. Sembari melihat awan kelam jauh di atas sana, Sapi pun merasakan aroma khas tanah yang dibasahai oleh air hujan.

Sudah lama tak mencium aroma khas dari tanah ketika turun hujan, hingga akhirnyapun Sapi bisa merasakannya. Ingin kulanjutkan perjalanan dikala itu, namun entah tiada daya dan upaya. Sapi pun tak sanggup untuk melanjutkannya, derasnya air hujan harus membuatku terdiam. Karena pada saat itu Sapi belum memiliki kemampuan dan kesiapan untuk membelah air hujan. Selama tiga puluh menit Sapi harus menunggu, dan semua mulai mereda. Hingga akhirnya kulanjutkan perjalananku menuju ke Bangkalan Kota.

Itulah kisa Sapi mengenai pengalaman pertama di bulan Oktober ini merasakan aroma khas dari tanah yang disirami oleh sejuknya air hujan. Sapi berpesan kepada sobat blogger yang lain, apabila bepergian. Hendaknyalah membawa jas hujan atau pelindung tubuh lainnya oke!