#blonek Ala Sapi Madura | Kali ini SlameTux akan menceritakan beberapa kisah mengenai perjalanan Sapi Madura nge #blonek bersama teman-teman blogger lainnya. Tak perlu intro yang terlalu panjang, langsung saja aku akan menceritakan pengalamanku itu.
Awal Mula Mengenal #blonek
Sebenarnya aku tau kata (Blogger Nekat) sejak ikut Plat-M, nah disalah satu kegiatan yang diikuti oleh Plat-M pada tahun 2010 kemarin tepatnya di Jakarta, disitu sudah ada pengalaman (Blogger Nekat) tersebut. Namun pada saat itu (Blogger Nekat) belum booming, karena kata (Blogger Nekat) hanya ada didalam postingan saja dan pada saat itu bukan dengan singkatan #blonek akan tetapi masih bonek. Silahkan check disini untuk kata yang pertama kali diucapkan oleh para teman-teman Plat-M mengenai (Blogger Nekat) itu sendiri.
Nah kata Blonek baru dipopulerkan oleh Asmarie dari dotSemarang dan menjadi Hastag di twitter juga dengan hastag #blonek.
Awal mula ceritanya seperti diatas tersebut, aku tidak bermaksud apapun mengenai #blonek itu sendiri, namun yang aku tau pada tahun 2010 teman-teman Plat-M sudah mengeluarkan kata Blonek itu sendiri. Dan dari Asmarie lah (dotSemarang) kata #blonek itu menjadi booming hingga saat ini.
Beberapa kisah Sapi Madura (SlameTux) nge #blonek
Setelah sedikit menceritakan apa itu #blonek, sekarang aku akan menceritakan kisah perjalanan #blonek Ala Sapi Madura bersama sobat blogger lainnya. Baik itu dari teman-teman Plat-M dan teman-teman dari dPUMA sendiri.
Sebenarnya banyak ya kegiatan yang telah diikuti oleh Sapi Madura sebut saja SiTux, mulai dari ke Solo, Malang, Semarang, Jogja, Jakarta, dan tentunya kembali lagi ke Madura.
- #blonek ke (SOLO) Sharing Online Lan Offline
Pada tahun 2010 kemarin, teman-teman Plat-M mendapat undangan ke Solo untuk menghadiri acara Sharing Online Lan Offline (SOLO), armada kami dari Madura sekitar 45 orang dan itu adalah perjalanan pertama komunitas blogger madura (Plat-M).
Boking Satu Gerbong Kereta
Kami pun langsung memboking satu gerbong kereta untuk keberangkatan kami ke SOLO, dengan uang minim kami hanya bisa menggunakan kereta ekonomi. Didalam kereta ekonomi, akupun berdesak-desakan dengan sobat blogger yang lainnya.
Keceriaan terpancar dari wajah para sobat blogger yang lainnya ketika berada didalam kereta, karena ini adalah kali pertama kami naik kereta (ada sech sebagian yang sudah merasakan naik kereta).
Terbanyak dan Teramai
Sesampainya disana, para panitia kaget dan terkagum-kagum karena armada kami dari Madura ini paling banyak dan paling ramai di acara Sharing Online Lan Offline (SOLO). Hal ini dikarenakan pada acara SOLO itu, yang mendominan adalah armada dari Pulau Madura.
- #blonek ke (Malang) Blogger Ngalam
Pengalaman keduaku adalah ketika #blonek ke Kota Malang untuk menghadiri acara Oblong Merah Muda (Obrolan Blogger Ngalam Mengenang Sejarah Memajukan Budaya). Nah aku dan ketiga teman lainnya berangkat dari Madura dengan Nge#blonek.
Naik Kereta Tanpa Tiket
Perjalanan kami dimulai dari Madura, dari rumah Lukman kami jalan kaki menuju ke Pelabuhan Kamal untuk Menyeberang ke Pelabuhan Perak (Surabaya). Setelah itu kami naik angkot menuju ke Stasiun Pasar Turi.
Sesampainya disana, kami langsung menuju ke loket untuk memesan tiket kereta ekonomi jurusan Surabaya Malang. Sialnya kami, ternyata tiket sudah habis terjual dan adanya tiket eksekutif dan bisnis.
Kami pun mulai memikirkan cara lain untuk bisa naik kereta tanpa menggunakan tiket, akhirnya kami mencari jalan lain untuk menuju ke kereta ekonomi. Setelah menemukan jalan, akhirnya kamipun mengejar kereta yang mulai berangkat.
Aku tertinggal dibelakang, karena tiga teman yang lain postur tubuhnya kurus-kurus sehingga lari mereka cepat, sedangkan aku harus berusaha lebih dari itu untuk mengejar kereta yang mulai berangkat tersebut.
Setelah bersusah payah mengejar kereta, akhirnya kamipun bisa duduk didalam kereta meskipun dengan rasa cemas dan takut dengan petugas kereta yang akan memeriksa kami nantinya.
#blonek Masih Punya Iman
Rasa cemas dan rasa takut melanda kami berempat bikin senam jantung, dan setelah kereta berhenti di Stasiun Gubeng (Surabaya). Kami berempat turun dikarenakan kami masi punya iman untuk melakukan hal itu, kamipun membeli tiket ekonomi jurusan Surabaya Malang disana.
Dan dengan turunnya kami di Stasiun Kereta Api Gubeng, kami bisa melaksanakan shalat Ashar di Musholla yang ada di Stasiun tersebut. Perjalanan ke Malang pun kami lakukan dengan nyaman dan santai untuk menghadiri acara hut ke 4 blogger ngalam.
- #blonek ke (Semarang) dotSemarang
Pengalaman #blonek selanjutnya adalah ketika menghadiri acara Ulang Tahun dotSemarang yang kedua.
Mungkin pengalaman yang ini adalah pengalaman yang menyedihkan dan bikin kesel saja ya, namun pada akhirnya aku dan teman-teman bisa menikmati rasanya bersusah payah terlebih dahulu.
Kehabisan Tiket Kereta
Kami (SlameTux, Darul, Lukman) berangkat menuju ke Stasiun Pasar Turi sebelum Shalat jum’at dan shalat jum’at di Masjid yang berada disekitar Stasiun tersebut. Setelah itu kamipun menunggu ditempat antrian loket pembelian tiket kereta ekonomi.
Setelah sekitar tiga jam menunggu, ternyata tiket sudah ludes terjual dan habis tanpa sisa. Pada waktu itu, kamipun agak jengkel dan kesal, karena sudah lama-lama menunggu dan ternyata tiketnya sudah habis. Ingin rasanya marah-marah dan teriak-teriak ditambah dengan perut yang kelaparan, membuat pikiran tidak tenang.
Akhirnya kami mengisi perut terlebih dahulu sambil memikirkan rencana selanjutnya. Dan kamipun mendapatkan titik terang dari permasalahan tersebut. Kamipun memutuskan untuk naik bus, dan apabila rencana ini gagal juga, kami ke Semarang akan naik sepeda motor.
Bisa Berangkat ke Semarang
Kami berangkat menuju ke Terminal Bungurasih (Purabaya) untuk mencari bus yang jurusan Semarang, kamipun mendapatkan bus yang kami maksud. Akan tetapi tidak ada ACnya, karena bus Ekonomi biasa. Hehehe
Beruntunglah ada bus jurusan Surabaya Semarang. Sehingga rencana kami untuk naik sepeda motor dibatalkan. Pada intinya Plan A Gagal, Plan B Sukses, dan Plan C Batal.
- #blonek ke (Jogja) Antara Prambanan dan KBJ
Meskipun dengan sisa duit yang sangat minim, karena aku dan lukman belum pernah ke Jogja. Jadi setelah acara dotSemarang, kamipun menuju ke Jogja untuk jalan-jalan ke Candi Prambanan, UGM (Universitas Gajah Mada), dan kopdar dengan KBJ (Komunitas Blogger Jogja).
Kecolongan Tukang Ojek
Perjalanan kami dari Semarang ke Jogja menggunakan bus, dan sesampainya di terminal yang ada di Jogja (Lupa Namanya). Kami kecolongan olah tukang ojek, karena duit kami memang pas-pasan dan rencanya ingin membeli oleh-oleh disana. Namun hal itu harus kami urungkan, karena ternyata ongkos ojek mahal (30Ribu).
Rencanya mau naik angkot atau bus trans jogja, namun karena sudah malam. Jadi adanya hanya ojek doank, jadi terpaksa naik ojek.
BagPacker ke Candi Prambanan Duit Menipis
Keesokan harinya, setelah menginap disalah satu kostan teman. Kami berdua naik bus trans jogja untuk menuju ke Candi Prambanan tersebut, karena hanya membutuhkan duit sebesar 3 ribu rupiah saja (sekali naik).
Selain #blonek, kami berdua bagpacker-an dari pemberhentian bus trans jogja tersebut menuju ke candi prambanan yang jaraknya 3k m-an. Akupun terengah-engah karena postur tubuhku yang seperti ini dibawa jalan sepanjang itu. Bisa dirasakan sendiri bagi sobat blogger yang memiliki berat badan diatas 80 kg dan berjalan sejauh 3 km.
Kami kira untuk tiket masuk ke Candi Prambanan tersebut murah hanya sekitar 5 10 ribu. Akan tetapi kami salah, untuk tiket masuk adalah 30 ribu per orangnya, mau tidak mau kami harus membayarnya, karena kami sudah terlanjur masuk kedalam sana.
Sisa Duit Dua Ribu Rupiah
Rencana awal ingin membelikan sedikit oleh-oleh ke Madura, akan tetapi niat tersebut harus diurungkan, karena sisa duit sudah menipis. Dan hanya cukup untuk pulang dan membayar parkiran, serta untuk penyeberangan Suramadu yang semuanya itu menyisakan duit hanya dua ribu rupiah saja.
- #blonek VIP ke (Jakarta & Bandung)
Pengalaman yang ini mungkin pengalaman yang paling mewah dan bisa dikatakan sebagai #blonek VIP dalam rangka menghadiri acara Detik Community Gathering, karena dari pengalaman #blonek satu ini aku bisa merasakan yang namanya naik pesawat dan bisa bermain-main di Trans Studio Bandung. Yang sebenarnya adalah aku Phobia dengan yang namanya ketinggian.
Phobia Ketinggian
Meskipun aku phobia dengan ketinggian, akupun tidak menampakkan diri kepada kedua rekanku yang lainnya yakni Mbun, dan Cak Wigi. Beruntung pada saat berada didalam pesawat, aku duduk di kursi tengah. Jadi sedikit aman dan terlindungi. Melihat kejendela pesawat, rasanya deg-degan ketika pesawat belok (Miring).
Tambah serem dan mengerikan lagi ketika berada di Trans Studio, aku diajak Mbun untuk mencoba berbagai wahana yang aku sangat takut dengan wahana tersebut. Namun, sebagian aku beranikan diri untuk mencobanya, meskipun pada akhirnya aku gemetaran turunnya dan sampai-sampai mengeluarkan air mata saking takut dan seremnya. Serem banget euy…
- #blonek ke (Bandung) Festival Relawan TIK
Pengalaman #blonek selanjutnya adalah ketika menghadiri acara Wilujeng Surfing (Festival Relawan TIK) di Bandung.
Dengan penuh percaya diri kami (SlameTux, Lukman, Ria) berangkat dari Surabaya menuju ke Bandung menggunakan bus patas.
24 Jam berada dan posting blog di dalam Bus
Selama hampir 24 jam kami berada didalam kendaraan, dan pada saat berada didalam bus aku menyempatkan diri untuk posting blog didalam bus (ketika bus berjalan).
Selain itu karena kami tidak mengetahui tempat acaranya, jadi kami hanya mengandalkan HP yang mulai sedikit battreinya untuk bertanya-tanya kepada panitia Wilujeng Surfing.
Dalam perjalanan, akupun mulai membagikan nomer panitia kepada kedua teman-temanku, dikarenakan battrei HPku sudah mulai hampir habis. Dan beruntung kami bisa sampai ditempat acara sebelum battrei HPku habis.
#blonek Tak Sekedar Jalan-Jalan
Perlu diketahui ya bagi para sobat blogger diseluruh Nusantara, #blonek itu Tak Sekedar Jalan-Jalan dengan sedikit biaya atau bisa dikatakan minim biaya. Mengapa aku berkata demikian? Ya karena menjadi seorang #blonek harus berani (mengambil resiko, waktu, biaya, dan tenaga).
Selain itu menjadi seorang #blonek bukan hanya senang-senang belaka, karena selain itu banyak hal bisa didapatkan ketika menghadiri acara dengan #blonek. Misalnya saja mendapatkan pengalaman baru, teman baru, dan pelajaran baru.
Nah dari beberapa acara yang telah aku sebutkan diatas tadi, maka aku akan memberikan beberapa manfaat dari acara yang telah aku sebutkan diatas tadi. Diantaranya adalah
Dimulai dari acara yang pertama terlebih dahulu yakni acara SOLO (Sharing Online Lan Offline), diacara tersebut karena armada dari Pulau Madura banyak dan mendominasi, jadi Plat-M dipercaya mengadakan Mini Pesta Blogger (Mini PB) di Pulau Madura oleh Mbak Rara (Ketua Pesta Blogger 2010).
Selain itu dikarenakan pada saat acara Sharing Online Lan Offline (SOLO) banyak peserta yang hadir dan bisa dikatakan karena berkat kedatangan armada dari Pulau Madura sebanyak 45 orang, akhirnya Blogger Bengawan mendapatkan sponsor tetap dari XL dan mendapat kepercayaan dari Pemerintah setempat.
Acara yang kedua adalah ketika menghadiri acara Ulang Tahun Blogger Ngalam (Malang) yang keempat, aku bisa bertemu dengan beberapa orang terkenal dan ternama.
Dan dari acara inilah aku mendapatkan banyak ide dan pengalaman mengenai komunitas blogger detik yang akan aku dan teman-teman bikin, karena pada saat itu aku bertemu langsung dan ngobrol-ngobrol langsung dengan Asmarie (dotSemarang).
Dari pembicaraan tersebut, aku dan teman-teman dari Pulau Madura mendapatkan keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi untuk segera membuat Komunitas Blogger Detik Pulau Madura. Pada tanggal 18 Januari 2012 kemarin sebuah Komunitas Blogger Detik Pulau Madura atau disebut dengan dPUMA diresmikan.
dPUMA pun telah resmi menjadi salah satu Komunitas BLOGdetik. Nah dari sinilah beberapa pengalaman seru lainnya dimulai.
Acara yang ketiga adalah ketika dPUMA menghadiri acara Ulang Tahun Komunitas Blogger Detik Semarang (dotSemarang). Hal ini karena dPUMA telah menjadi komunitas resmi BLOGdetik, jadi dPUMA mendapatkan undangan dari dotSemarang untuk menghadiri acara ulang tahun mereka yang kedua.
Mungkin kalau tidak ada Komunitas Blogger Detik Pulau Madura, aku tidak akan pernah ke Semarang. Bersyukur banget sebelumnya bisa bertemu dengan Asmarie dan bisa berbincang-bincang mengenai Komunitas BLOGdetik.
Acara yang keempat adalah Aku bisa merasakan atmosfir jogja, dan ketika berada di jogja kami (aku dan lukman) bisa berwisata di Candi Prambanan dan bisa merasakan keindahan dari Candi tersebut.
Selain itu, kami juga bisa kopdar (Kopi Darat) bareng KBJ (Komunitas Blogger Jogja). Nah dari nge#blonek lah aku bisa mengenal sobat blogger jogja.
Acara yang kelima adalah diundang ke Jakarta oleh Mas Karel (detik com dan BLOGdetik) untuk menghadiri acara DetikComGath yang diadakan di Bandung (Imah Seniman). Itulah kali keduaku menginjakkan kaki di Jakarta dan kali pertamaku menginjakkan kaki di Bandung.
Selain itu aku juga bisa bertemu dengan beberapa teman baru dari Komunitas BLOGdetik yang lain, Detik Forum, BLOGdetik, detikCom, serta bisa merasakan yang namanya megahnya Trans Studio Bandung.
Sungguh banyak pengalaman yang aku dapatkan pada acara DetikComGath (Detik Community Gathering) tersebut.
Acara yang keenam adalah diundang untuk menghadiri acara Wilujeng Surfing (Festival Relawan TIK) di kota Bandung oleh BlogVaganza (Komunitas Blogger Detik Bandung).
Ini adalah kali keduaku berada di Bandung, dan di acara ini aku bertemu lagi dengan teman-teman dotSemarang, Blogger Bojonegoro, ya tentunya dengan BlogVaganza, Orang-orang BLOGdetik, DetikCom, Internet Sehat, Relawan TIK, Blogger TPC, dan banyak lagi yang lainnya.
Disinilah banyak mendapatkan ilmu-ilmu dan pengalaman-pengalaman baru yang bisa diterapkan di kehidupan nyataku.
Mungkin itu adalah berapa Pengalaman ter-GILA (GokIL dan Amazing) yang pernah SlameTux alami. Bagaimana sobat blogger? Pastinya sobat blogger ingin merasakan yang namanya #blonek…