Iseng-iseng Berhadiah

Assalamu’alaikum,

Banyak info lomba bertaburan di dunia maya, mulai dari lomba desain, lomba menulis, lomba fotografi, dan lain sebagainya. Dari setiap lomba, memiliki tantangan tersendiri bagi para peserta lomba dan tentunya pemenang dari lomba akan diganjar dengan hadiah yang cukup menggiurkan.

Hadiahnya bisa berupa uang, voucher belanja, gadget, motor, dan bahkan mobil. Sesuai dengan kriteria dan pihak dari penyelenggara lomba, serta target untuk peserta lomba. Itulah yang akan membedakan hadiahnya.

Saya sendiri lebih suka mengikuti lomba di blog, ya meskipun tidak sering ikut. Alasan kenapa lebih memilih ikutan lomba blog, karena dengan mengikuti lomba blog setidaknya blog saya akan terupdate (alasan utama). Selain itu, tentunya hadiahnya yang cukup menggiurkan.
Baca lebih lanjut

Kukenalkan Dia pada ASUS ZenPad C 7.0 sebagai Penunjang Aktivitasku

Assalamu’alaikum,

 

Berjajar 7 kamar di salah satu kostan yang berada di Kabupaten Bangkalan-Madura. Aku sendiri menempati kamar ke tujuh, dan sipalnya lagi di kamar tersebut hanya aku sendiri. Berbeda dengan kamar lainnya yang sudah ada teman sekamarnya masing-masing. Berharap sih punya teman sekamar juga, sama seperti halnya yang lain.

 

Pagi itu perbincangan ringan di depan kamar nomor 7 dengan pemilik kost –sebut saja ibu kost– yang rutin menarik uang kost setiap awal bulan kepada seluruh penghuni kost-kostan.

 

Ibu kost sambil mencatat uang yang telah kubayarkan, kemudian dia berkata “Coba aja nyari teman mas biar gak sendirian! Maksudnya teman sekamar.” Kami pun tertawa ringan. “Iya bu, sendirian tuh gak enak (nasib jomblo, eh). Semoga aja ada yang segera ngekost di sini, biar ada temannya.” Jawabku kepada ibu kost. Dan ibu kost pun mengamininya.

 

Sore harinya di depan kamarku didatangi seorang bapak-bapak berpakaian rapi membawa anaknya (mungkin). Dan ternyata benar, anak itu adalah (calon) teman sekamarku.

 

Sambutan selamat datang aku ucapkan kepadanya dan tanpa ragu lagi, ku akrabkan perkenalan kita. Dia rapi dan kayaknya memang dapat dipercaya sebagai teman sekamar. Sambil berbincang-bincang mengenai statusnya, ternyata dia jomblo dan memintaku untuk mencarikannya pasangan yang cocok buat dia. “Eh tolong donk carikan pasangan buatku!” Pinta dia.

 

“Aku sendiri aja belum punya pasangan, gimana ceritanya bisa mencarikanmu pasangan.” Jawabku. Dia pun tertawa terbahak-bahak. Kamar itu yang sebelumnya sepi, kini sudah tidak lagi.

 

“Oke begini saja, minggu besok kamu ikut aku ke Surabaya –tepatnya di salah satu mall khusus smartphone– soalnya aku mau lihat tablet keluaran terbaru! Lagian kan banyak SPG yang lumayan tuh, kali aja ada yang cocok.” Ajakku kepadanya, dan dia pun langsung menyetujuinya.

 

Minggunya kita langsung berangkat ke Surabaya, sesampainya di mall, langsung meninggalkan area parkir. Keliling area mall yang cukup luas, akhirnya langkah terhenti tepat di depan gerai ASUS.

 

“Yuk ke Gerai ASUS, kali aja ada yang cocok buatmu. Aku sambil melihat tablet keluaran terbaru dari ASUS.” Ajakku ke dia, dan diapun berkata “Hayuk dah, aku ikut kamu”.

 

BERKENALAN DENGAN ASUS ZENPAD C 7.0

 

“Selamat siang mas, bisa saya bantu?” Tanya mbak SPG cantik kepada kami. “Ada tablet keluaran terbaru dari ASUS?” Tanyaku

 

“ASUS ZenPad 7.0 dan ASUS ZenPad C 7.0 maksudnya mas?” Bertanya dengan ramahnya. “Oiya mbak yang itu” Jawabku.

 

Sambil mengantarkan kami menunjukkan tablet keluaran terbaru dari ASUS dan menjelaskannya kepada kami “Ini mas ASUS Zenpad C 7.0”.

  

“Wow” begitulah ekspresi kami saat pertama kali melihatnya secara langsung.

 

“Ternyata cantik banget ya mbak, desainnya stylish dengan konsep desain sederhana, unik dan pola serupa kulit yang elegan, serta garis metalik yang mengelilingi badan perangkat semakin menambah kesan mewah pada tablet ini” Ucapku yang kagum dengan desain yang dimiliki oleh ASUS ZenPad C 7.0.

 

“Betul sekali mas, masnya tau aja ya dengan yang cantik-cantik” Saut mbaknya dan suasana semakin bersahabat, kamipun tertawa ringan di gerai tersebut.

 

Tiba-tiba temanku berbisik kepadaku “Eh ternyata dia cantik juga ya, aku suka” Katanya kepadaku. Akupun sedikit menyenggolnya dan berkata “hush jangan ramai dulu!”.

 

DESAIN YANG STYLISH DAN MEWAH

 

Kemudian aku bertanya mengenai ukuran serta sedikit jeroan dari tablet tersebut kepada mbaknya. Dan diapun menjelaskan “ASUS ZenPad C 7.0 ini memiliki ukuran layar 7 inci LED Backlight WSVGA (1024×600) Screen IPS Panel dengan sudut pandang yang luas hingga 178°. Tablet ini sudah menggunakan sistem operasi Android 5.0 Lollipop dan diperkuat oleh prosesor Intel Atom x3-C3230 Quad-Core 64-bit dan grafisnya GPU Mali-450 MP”.

 

“Ngomong-ngomong apa aja warnanya mbak?” Tanyaku kepadanya. “Untuk varian warna dari ASUS ZenPad C 7.0 tersedia dalam empat warna mas, dan sangat cocok untuk mencerminkan pribadi dan gaya Anda. Pilih antara Obsidian Black, Pearl White, Glamour Red, dan Aurora Metallic.”

 

“Pilihan warnanya bagus-bagus ya mbak, suka banget. Apalagi yang Obsidian Black, cocok banget buat aku” Kataku takjub dengan varian warnanya.

 

LAYAR YANG MENAWAN DAN JERNIH

 

Kamipun tersenyum, serasa sudah akrab banget. “Tampilannya kok bisa jernih banget seperti ini ya mbak?” Tanyaku.

 

“Iya mas, soalnya tablet ini didukung dengan fitur canggih yakni ASUS VisualMaster yang merupakan teknologi penyempurna visual ekslusif yang menggabungkan hardware dan software untuk menghadirkan pengalaman visual paling nyata.” Mbaknya menjelaskan sambil menunjukkan kepada kami tampilannya.

 

“Nah di dalam teknologi ASUS VisualMaster terdapat beberapa tenologi, di antaranya adalah ASUS True2Life, ASUS TruVivid, ASUS BlueLight Filter, dan ASUS Splendid” Tambahnya.

 

“Emangnya apa perbedaan dari tiap-tiap teknologinya itu mbak?” Tanya temanku.

 

“ASUS True2Life menghadirkan gambar paling realistis dengan kontras meningkatkan kontras hingga 200%, dan ketajaman tinggi serta detail terbaik. Sangat cocok buat masnya yang hobi berlama-lama di depan layar tablet” Jelasnya.

 

“ASUS TruVivid menghadirkan warna alami yang jernih. Untuk ASUS BlueLight Filter membantu mengurangi kelelahan pada mata dan membuat penglihatan lebih nyaman saat digunakan” Tambahnya.

 

“Sedangkan untuk ASUS Splendid berfungsi untuk mengatur warna, kecerahan, kontras dan ketajaman gambar sesuai kebutuhan.”

 

“Jadi cocok donk mbak buat kegiatan sehari-hari nih?” Tanyaku sambil tersenyum genit, dan temanku sambil berbisik kepadaku “Hush jangan genit-genit senyumanmu!”.

 

“Iya mas cocok banget buat masnya yang fashionable dan juga menginginkan performa yang mumpuni.” Jelas SPG cantik di gerai resmi ASUS tersebut.

 

TEKNOLOGI KAMERA YANG MUMPUNI

 

Temanku kemudian berbisik kepadaku “eh tanyakan donk bagaimana kemampuan kameranya! Kan kamu doyan banget yang namanya foto-foto”.

 

Akupun bertanya lagi kepada mbak SPG yang cantik “Terus gimana mbak dengan kameranya? Soalnya aku tuh suka banget sama yang namanya foto-foto, apalagi pas travelling dan datang ke event-event kece.”

 

“ASUS ZenPad C 7.0 dibekali dengan kamera depan sebesar 0.3 MP dan kamera utama 2 MP dengan bukaan f2.4” Sambil menunjukkan kepada kami.

 

“Kok kecil mbak?” Tanyaku dan temanku secara bersamaan.

 

“Jangan khawatir mas, tablet ini juga sudah dilengkapi dengan fitur Pixel Master. Salah satunya adalah dengan menyertakan HDR untuk memperbaiki keseimbangan cahaya.”

 

“Selain itu juga bisa buat selfie rame-rame loh mas” Mbaknya menjelaskan sambil tersenyum ramah kepada kami.

 

“Masnya kan juga suka travelling nih, nah kamera ASUS ZenPad C 7.0 cocok banget buat masnya karena tersedia Zero shutter lag yang memungkinkan untuk mengambil foto yang diinginkan tanpa kehilangan satu momen pun.” Penjelasannya tambah membuatku menginginkannya.

 

PENUNJANG SEGALA AKTIVITAS

 

“Oiya mbak, bagaimana dengan RAM dan penyimpanan internalnya?” Tanyaku kepada mbaknya.

 

“ASUS ZenPad C 7.0 memiliki RAM 1GB LPDDR1 dan penimpanan internal sebesar 8GB, cukup mumpuni lah dalam menunjang aktivitas masnya sehari-hari” Begitulah mbak SPG menjelaskan kepada kami.

 

“Iya mbak, sudah lebih dari cukup. Soalnya kegiatanku hanya travelling, internetan (ngeblog, sosmed, dll), membaca e-book, foto-foto, dan mendengarkan musik.” Jelasku kepada SPG tersebut.

 

“Berarti cocok banget ASUS ZenPad C 7.0 ini buat masnya. Selain bisa diajak jalan-jalan karena tampilannya yang stylish dan gak malu-maluin, juga bisa buat foto-foto, mengakses sosial media, membaca e-book sambil mendengarkan musik.” Jawab mbaknya.

 

“Sudah jadi kebiasaan nih mbak, kalau pas lagi membaca e-book tuh sambil dengerin musik. Eh ngomong-ngomong untuk audio yang dihasilkannya menggunakan teknologi apa ya mbak?” Tanyaku karena memang penasaran.

 

“Untuk Audio, tablet ini dibekali dengan DTS-HD Premium Sound. Teknologi ini berfungsi untuk mengubah suara stereo menjadi suara surround virtual, yang memungkinkan untuk menikmati suara surround sampai 360 derajat saat mendengar musik lewat headphone. Ditambah lagi teknologi SonicMaster di ASUS ZenPad yang menghadirkan suara sejernih kristal setiap saat.” Jelasnya.

 

“Audio yang dihasilkan juga dapat diubah sesuai dengan selera masnya, karena tersedia ASUS AudioWizard yang memungkinkan untuk melakukan pengaturan secara manual.” Imbuhnya.

 

“Benar-benar cocok nih mbak, jadi tambah betah berlama-lama membaca e-book karena ditambah dengan suara audio yang memiliki kualitas tinggi.” Jelasku karena takjub akan tablet ini.

 

Mendengar penjelasan dari mbak SPG yang cantik mengenai ASUS ZenPad C 7.0, akhirnya aku tertarik untuk memilikinya. Namun sialnya, ternyata baru ingat kalau uang yang aku miliki sudah dibayarkan ke ibu kost buat bayar kost-kostan. Dengan sangat terpaksa saya berkata “Aku tertarik banget mbak sama tablet ini, tapi sayangnya duit belum cukup untuk meminangnya”.

 

Mbaknya tetap tersenyum ramah dan berkata “Iya gak apa-apa mas, mungkin lain kali bisa meminangnya”.

 

“Meminang mbaknya juga boleh” Rayuku kepada mbaknya, dan tawa kamipun pecah. Tapi tidak terlalu membuat berisik.

 

Setelah itu, akupun berterima kasih kepada mbak SPGnya dan kamipun meninggalkan Gerai Resmi ASUS. Sontak temanku menarikku dan menghentikan langkah kakiku, dan diapun bertanya “Eh kok cepet banget sih?”.

 

“Emangnya kenapa? Kamu suka dengan mbak SPG yang tadi?” Tanyaku juga kepada temanku.

 

“Bukan itu masalahnya, memang sih mbaknya cantik. Tapi aku kok lebih tertarik ke ASUS ZenPad C 7.0 juga ya, lagian kamu belum nanyain kapasitas baterai yang dimilikinya.” Jawab temanku agak sedikit jengkel.

 

“Ooo ternyata kamu juga ingin memilikinya, yaelah lain kali kita balik lagi ke sini. Untuk masalah baterai, tidak perlu khawatir nih aku bawa brosurnya.” Sambil menunjukkan brosur kepada temanku.

 

BATERAI YANG BISA DIANDALKAN

 

“Owalah ternyata baterainya berjenis Li-polymer dengan kapasitas sebesar 3450mAh dan mampu bertahan hingga 8 jam. Wah lumayan lama juga ya.” Temanku sambil membaca brosur.

 

“Iya segitu, mungkin lain kali aku ingin membelinya.”Sedikit menyenggol temanku.

 

“Berarti kalo misalnya kamu sudah punya ASUS ZenPad C 7.0, aku bakalan dilupakan sama kamu?” Bertanya kepadaku dengan ekspresi wajah yang berubah sedih.

 

“Tenang! Aku gak akan melupakanmu kok, kamu tetap menjadi teman baikku. Aku juga membutuhkanmu kok setiap saat.” Jawabku sambil menenangkannya.

 

“Ayo balik ke Madura!” Akupun menarik tangan si Azep (baca Asep). Dialah Asus ZenPower, temanku yang selalu ada untukku.

 

Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenpad C 7.0 Blogger Writing Competition.

 

Sumber penunjang (data dan foto):

1. Asus ID

 

Wassalamu’alaikum.

Perbedaan Hosting Berbayar dan Hosting Gratis

Hosting berbayar ataupun gratis memang sudah banyak di Indonesia. Kedua hosting tersebut memang mempunyai kelebihan ataupun kekurangan sendiri–sendiri. Dari segi fitur memang sangat diunggulkan hosting Indonesia berbayar dibanding dengan hosting Indonesia gratis. Berikut merupakan perbedaan antara hosting Indonesia berbayar dan hosting Indonesia gratis:

 

  1. Sistem keamanan data yang ada di dalam hosting merupakan hal yang menjadi perhatian. Karena pada hosting berbayar keamanan bagi data sudah dijamin karena hosting berbayar biasanya akan sering melakukan back up. Jadi apabila sewaktu–waktu data terhapus ataupun hilang masih bisa di temukan lagi pada back up. Berbeda dengan hosting gratis, keamanan yang di sediakan belum seperti pada hosting berbayar. Jadi apabila server hosting gratis mengalami corrup data maka semua data hostingan akan hilang semua.
  2. Hosting berbayar sudah pasti menggunakan sever yang tidak asal–asalan. Dengan server dengan kualitas yang baik tak khayal bila web hosting berbayar juga menawarkan fitur–fitur yang banyak dan jarang mengalami gangguan. Berbeda dengan hosting gratis, server yang di gunakan kebanyakan sering mengalami gangguan dan itu pasti akan berefek pada pada hostingan pelanggannya. Fitur yang di tawarkan pun cenderung fitur yang standar saja.
  3. Pada hosting gratis akan terdapat banyak iklan akan tetapi hasil pendapatan dari iklan tersebut yang memperolehnya adalah perusahaan hosting gratis yang digunakan bukan si pelanggan. Pelanggan juga tidak memiliki hak akan iklan yang ada di dalam hostingannya, karena itu semua sudah di atur oleh perusahaan hosting gratis tadi.
  4. Pada hosting berbayar pelanggan akan mendapatkan banyak dukungan teknis dari perusahaan penyedia layanan hosting yang digunakan dengan itu pelanggan bisa mendapatkan banyak manfaat seperti bantuan yang didapatkan pelanggan ketika mereka mengalami masalah pada hostingnya. Berbeda dengan hosting gratis, perusahaan sudah lepas akan masalah yang dihadapi pelanggannya. Jadi apabila hostingan pelanggan mengalami masalah pelanggan harus menemukan sendiri apa masalahnya dan juga menentukan jalan keluar terbaik untuk hostingannya.

Nah, sudah tahu akan memilih hosting Indonesia berbayar atau hosting Indonesia gratis? Tenang saja untuk memenuhi kebutuhan web anda, DomaiNesia menyediakan hosting murah dengan kualitas terbaik sehingga anda akan memiliki web dengan hosting yang berkualitas.

Kebiasaan Baik Diawali dari Niat yang Baik

Assalamu’alaikum,

Sandal Butut

“Hi Slam… Kamu masih ingat enggak kenapa aku setia menemanimu sampai saat ini?” Tanya si sandal butut padaku.

 

“Hmmm, ya jelas ingat banget lah. Kan ibu yang mengajariku untuk selalu memakaimu di saat aku keluar rumah dan bermain waktu kecil dulu” Jawabku sambil tersenyum.

 

Sambil menatapku dan dia pun berkata “Ternyata kebiasaanmu tidak pernah berubah ya Slam, buktinya sampai sekarang kamu tetap menggunakanku”.

 

Ibu mengajarkan pentingnya pola hidup bersih, salah satunya adalah memakai alas kaki (sandal). Sejak kecil, ibu selalu menyuruhku untuk memakai sandal ketika keluar rumah.

 

Ibu saya orangnya memang sangat berhati-hati dalam masalah kebersihan terutama yang namanya najis, karena najis bisa ditimbulkan dari mana saja ya salah satunya dari kotoran hewan. Maklum di desa kan banyak hewan peliharaan yang dibiarkan keluyuran ke sana kemari.

 

Selain menghindar dari yang namanya najis (disebabkan menginjak pup sembarangan), sandal bisa melindungi kaki dari berbagai macam benda tajam. Semisal paku, duri, pecahan kaca, dan lain sebagainya.

 

Ibu sering berkata pada anaknya ini (dalam bahasa Madura)

 

“Sènga’ Mon Amainnah Ngangghuy Sandal! Tako’ Ècocco’ durih. Mon Ta’ Ngagghuy Sandal Pas Sokonah Kotor, Jhe’ Maso’ Ka Romanah Orèng! Abeccho Ghelluh Sokonah Mon Maso’ah Ka Dâlem Roma!”

 

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini artinya

 

“Awas Kalau Mau Pergi Main Dipakai Sandalnya! Takut Ketusuk Duri. Kalau Tidak Memakai Sandal Dan Kakinya Kotor, Jangan Masuk Ke Rumah Orang (Teman)! Cuci Kaki Dulu Kalau Ingin Masuk Ke Rumah Orang!” Begitulah pesan ibu kepadaku yang tetap teringat sampai saat ini.

 

Kalau dipikir-pikir sih memang benar juga, dengan menggunakan sandal maka kaki kita akan terlindungi dari yang namanya benda tajam, kotoran, dan najis.

 

Kebiasaan itu tetap dilakukan sampai saat ini, keluar dari rumah tidak enak rasanya kalau tidak memaki sandal. Melangkah satu meter saja dari rumah ke luar, rasanya aneh banget di kaki kalau tanpa kehadiranmu wahai sandal.

 

“Terima kasih Slam” Si Sandal Butut sambil senyam senyum. “Idih jangan keGRan dulu kau!” Suruhku kepadanya. Diapun mulai mengernyitkan dahinya.

 

“Kadang kau putus begitu saja tanpa memberikan kepastian padaku, hanya sekadar harapan palse belaka” Jelasku.

 

Seakan dia mau berkata padaku… “Stop! Tak usah kau jelaskan padaku!” Aku langsung memotong apa yang ingin dia katakan padaku. Ekspresinya berubah, semakin lusuh, lusuh, dan lusuh.

 

Paling benci ketika keluar rumah dan main dengan teman terus tiba-tiba si Sandal putus talinya, terpaksa harus nyeret-nyeret sandal dan terkadang ya harus nyeker sambil nentengin sandal yang sudah putus talinya.

 

Sesampainya di rumah, “Arapah Sandallah Ma’ Tè’ Èangghuy? | Kenapa Sandalnya Kok Tidak Dipakai?” Tanya ibu kepadaku.

 

Dengan wajah memelas, aku sambil menjawab pertanyaan dari ibu “Pegghâ’ Ghellâ’ Preppa’en Amaèn | Putus Tadi Waktu Bermain”. Ya begitulah jawabku, paling setelah itu disuruh cuci kaki dan pake sandal yang lain kemudian disuruh masuk ke dalam rumah oleh ibu.

 

Saking seringnya memakai sandal, ada bekas gosong akibat tersengat matahari di kaki. Ya bentuknya mirip-mirip lah dengan tali sandal.

 

Oiya ini lagi nasihat dari ibu yang penting, jangan sampai memasukkan sandal kotor (khusus dipakai di luar rumah) ke dalam rumah, karena di dalam rumah sudah disediakan sandal agar dapat meminimalisir bahkan terhindar dari yang namanya kotor dan najis.

 

“Enggak terasa ya kamu sudah terbiasa menggunakan sandal ketika keluar rumah” Goda si Sandal Butut.

 

“Iya donk, itu berkat didikan dari ibu sejak kecil kepadaku” Jawabku.

 

Kebiasaan baik diawali dari niat yang baik, so thank’s mom… Love you ❤

 

Wa’alaikumsalam.