Setelah bercerita panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume mengenai Hari #1 Touring ke Kota Kediri Sanget Berkesan, SlameTux akan menceritakan kisah selanjutnya mengenai cerita Kopdar bersama teman-teman Blogger Kediri. Baik itu Blocked (Blogger Cah Kediri), Desa (Detik Smansa), dan mantan Desa (Yg sudah lulus dari Detik Smansa). Gimana kelihatannya seru banget kan setelah mengetahui banyak yang KOPDARan pada saat itu? Ya jelas duonks… Kalo kalian penasaran dengan kisah selanjutnya, yuk simak baik-baik ya.
Masih sebagai Penghuni Masjid
Kediri 16/06/2013, Maksudnya apa sih sebagai penghuni Masjid? Gini ya, kan pada postingan sebelumnya sudah dijelaskan bahwasanya menginap atau tidurnya tuh di Masjid. Jadi dibilangnya sebagai penghuni masjid, dan tepatnya takmir Masjid Agung An-Nur Pare – Kediri.
Flashback (Kilas Balik)
Kok ada kilas baliknya segala? Iya biar kayak di pilem-pilem gitu. Oiya kan pas tanggal 15 hari sabtu setelah acara mungkin sekitar jam 8, pamit ke adek Tiwwi dan bilang ada urusan bentar di Pare (ditanya kok salah arah, karena arah ke Kediri Kota bukan ke Kanan tapi ke Kiri). Niatnya kan memang ada perlu, nah perlunya itu ke Masjid Agung Pare untuk melaksanakan Shalat Isya’. So gak bohong kan? *yang bilang bohong dikeplak ama sendal*.
Rencananya sih setelah selesai melaksanakan shalat Isya’, kemudian akan menuju ke Kediri Kota untuk menginap di Kost-an Mas Fajar yang telah disediakan khusus buat tamu agung gede kali yang dateng jauh-jauh dari Pulau Madura. Namun keadaan berkata lain, mata mulai sangat mengantuk, dan juga sejuknya suasana membuat betah berada di dalam Masjid. Akhirnya mengabari temen-temen blogger Kediri karena tidak jadi untuk menginap di Kediri Kota dan sekaligus bilang bahwa akan berangkat ke Kediri Kota keesokan paginya.
Hijrah dari Masjid ke tempat Kost
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwasanya teman dari Blogger Kediri menyediakan tempat untuk beristirahat (menginap). Karena tidak ingin mengecewakan akhirnya setelah selesai mandi dan bersiap-siap, maka berangkatlah ke Kediri Kota sekitar jam 8 pagi. Perjalanan perMOTORan kami tempuh sekitar setengah jam perjalanan dari Masjig Agung Pare menuju ke Kediri Kota.
Beruntung banget pas berhenti disebuah lampu lalu lintas, bertemulah dengan Muhyi yang merupakan Koordinator dari acara kopdar kali ini. Kamipun bersalam sapa *tapi tidak cipika-cipiki loh*. Kemudian kami langsung diajak ke Tempat kos Pak Fajar (kata mereka), dan apakah yang terjadi??? Ternyata tidak terjadi apa-apa. Akupun dan Stevian beristirahat disana selama beberapa jam hingga pukul setengah 12 siang.
SLG Menjadi Saksi Bisu
Tak lula ditengah perjalanan berangkat dari Kost menuju ke Simpang Lima Gumul (SLG), kami berenam eh berempat ding karena ceweknya gak ikut shalat Dzuhur melaksanakan ibadah shalat dzuhur disebuah Mushollah dalam perjalanan.
Dan setelah selesai menunaikan ibadah shalat Dzuhur, kami berenam melanjutkan perjalanan menuju ke Simpang Lima Gumul (SLG). Sesampainya di SLG, kami langsung mencari tempat untuk tempat #NGISING (NGInspirasi dan SharING). Nah acara sharing bareng dimulai kurang lebih sekitar jam 1 siang. Itupun tidak langsung berkumpul semua, masih dateng satu persatu. Hingga akhirnya berkumpul semua, mungkin kurang lebih sekitar 15 orang.
Nah seperti itulah foto terakhir ketika selesai berkumpul di SLG (Simpang Lima Gumul).
#NGILER ama Tahu Bengis
Sambil berbagi pengalaman, si Chandra pun membawa Tahu hasil Kreasinya yang dinamakan “Tahu Bengis“. Nah apa itu Tahu Bengis? Tahu bengis merupakan singkatan dari “Tahu Bengkuang Isinya”. Nah pas acara makan-makan sambil sharing ini merupakan kata lain dari “NGIcipi kuLinER”, jadi pas acara sharing-sharing itu merupakan tester pertamanya. 😀
Pekan Budaya Kediri
Yuph setelah selesai sharing di SLG sambil menikmati Tahu Bengis, kemudian kami semua #MBLARAH bareng temen-temen Blogger Kediri. Apa itu MBLARAH? Itu merupakan “Mengenal Budaya Lan sejARAH”, jadi pas banget. Pada saat itu ada pawai Pekan Budaya Kediri, jadi Pekan Budaya Kediri merupakan Ulang Tahun Kabupaten Kediri.
Banyak bangat yang ditampilkan, dan hampir semua sekolah di kabupaten Kediri menampilkan hasil karyanya dengan ikut Pawai menyusuri jalan yang telah ditentukan. Lumayan lama Pawainya dan cuacapun kurang bersahabat, langit mendung hingga akhirnya turun hujan. Tapi sebelumnya kami saling berpamitan dan aku serta Stevian, Chandra, Tiwwi, dan Silvi berhenti di salah satu Masjid untuk melaksanakan Shalat Ashar.
Untuk foto-foto Pekan Budaya Kediri Bisa dilihat disini “Pekan Budaya Kediri 2013“.
Dari Pecel Hingga ke Masjid
Beruntung banget kami sudah berada di dalam Masjid, dan hujanpun turun dengan lebatnya. Kami menunggu hingga selesai shalat Maghrib. Dan akhirnya bisa pulang juga. Yang lain pada pulang ke rumah masing-masing, tapi aku, Stevian, dan Chandra pergi ke Pecel Jombangan. Dan setelah makan Pecel Jombangan, aku dan Stevian berpisah dengan Chandra. Aku dan Stevian kembali ke Masjid Agung An-Nur Pare – Kediri dan Chandra pulang kerumahnya.
Sumber Foto : @Silvianapple