Mendengarkan Musik Jadi Lebih Asik dengan Advan Barca HIFI M6

Assalamu’alaikum,

Sebagai seorang blogger yang kerjaannya mantengin layar smartphone, agar selalu update. Baik berita, tulisan di blog, japri (jaringan pribadi), atau hanya sekadar salam sapa dengan teman-teman netizen yang lain. Tentunya tidak mau donk dengan yang namanya jenuh, bosan, dan lain sebagainya. Seringkali kebosanan itu datangnya tak dijemput, tapi pulangnya bisa diantar. Nah, cara yang tepat untuk menghindari dan mengatasi kebosanan tersebut biasanya dengan memutar musik.

Saat ini, fitur pemutar musik tentunya sudah tersedia di hampir semua smartphone, baik yang high end maupun low end. Namun, jangan sembarangan memilih smartphone yang memiliki fitur pemutar musik, tetap harus teliti dalam memilih smartphone! Sebelum membeli, alangkah baiknya dicoba langsung atau paling tidak cari informasi terlebih dahulu di internet mengenai fitur pemutar musik dari smartphone tersebut.

Smartphone mahal belum tentu loh kualitas suara yang dihasilkan saat memutar musik juga mahal (bagus dan berkualitas). Beli smartphone mahal-mahal, eh suaranya malah tidak sesuai dengan yang diinginkan. Mulai dari suara yang dihasilkan terlalu cempreng, terlalu ngebass, banyak noise, dan bahkan tidak sesuai sama sekali dengan yang kita bayangkan sebelumnya. Tidak mau kan kejadian seperti itu terjadi? Jangan sampai anda menyesal setelah barang sudah dibeli!.

Musik juga dapat menunjang segala aktivitas lainnya, misalnya saat mengerjakan desain, berolahraga, dan bersantai, selalu ada musik yang menemani. Makanya, perlu smartphone yang benar-benar “maksimal” dalam mengeluarkan suara ketika memainkan musik. Ada yang sepakat dengan saya? Kalau kata lagunya mbak Inul tuh “dangdut tak goyang bagai sayur tanpa garam kurang enak, kurang sedap”. Sama halnya sebuah smartphone, kalau tidak “maksimal” saat mengeluarkan suara, ya jelas tidak akan nyaman didengar telinga kita. Maksimal di sini bukan asal nyaring dan keras ya, tapi maksimal dalam pengelolaan suaranya. Baik suara vokal, maupun ritme dari lagu dan musik yang sedang diputar.

Memiliki Konten Barcelona

Saya sendiri orangnya memang pilih-pilih dalam membeli smartphone, karena menyangkut kebaikan dan kesehatan telinga juga saat mendengarkan musik. Setelah mencari informasi lebih dalam lagi mengenai smartphone murah dengan kualitas audio yang dihasilkan mahal (jernih dan maksimal), akhirnya pilihan jatuh pada smarphone terbaru dari Advan. Nah, smartphone yang satu ini saya rasa sangat cocok bagi yang suka mendengarkan musik (penikmat musik). Tidak hanya itu saja, smartphone ini juga cocok untuk bermain game, menonton video, berfoto, dan aktivitas lainnya.

Kalau menurut saya, dia tuh memang smartphone “all in one” yang bisa dipakai untuk apa saja. Kelebihan utamanya ya memang terletak pada kualitas audio yang dihasilkannya. Penasaran kan dengan si dia? Yuk simak percakapan antara SlameTux dan Stevian!

komik-strip-part123-advan-barca-hifi-m6-slametux Baca lebih lanjut

Solusi Bagi Polisi Lalu Lintas (Polantas) dalam Mengatasi Kemacetan di Jakarta

Assalamu’alaikum,

Kota Jakarta mengalami peningkatan volume kepadatan kendaraan setiap tahunnya, baik itu mobil dan motor. Bisa dilihat peningkatan kepadatan volume kendaraan di kota ini, ribuan kendaraan lalu lalang melintasi jalanan Ibu Kota.

Kepadatan kendaraan di JakartaSalah satu faktor utama penyebab kemacetan adalah banyaknya volume kendaraan yang tidak sebanding dengan luas jalan, tentunya yang berperan aktif dan turun langsung ke jalanan Ibu Kota setiap harinya guna mengurai kemacetan adalah Polantas. Baca lebih lanjut

Rasio Foto di Instagram Tak Lagi 1:1 (Persegi)

Assalamu’alaikum,

Sejak awal kemunculan Instagram, pengguna hanya bisa mengunggah foto dengan rasio 1:1 atau berbentuk persegi. Sebenarnya itu menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri bagi para penggunanya (termasuk saya pribadi), lama-kelamaan hal tersebut menjadi kelemahan dari media berbagi foto milik facebook –setelah diakusisi– ini. Mengapa demikian?

Banyaknya permasalahan karena tidak dapat mengunggah foto dengan ukuran yang diinginkan oleh para pengguna, akhirnya muncul banyak aplikasi dari pihak ketiga yang memungkinkan untuk mengunggah foto dengan ukuran non-persegi di Instagram. Sebenarnya sih masih tetap foto persegi yang bisa ditampilkan instagram, karena aplikasi pihak ketiga hanya menambahkan bingkai pada sisi kanan/kiri dan atau atas/bawah.

Keluhan para pengguna instagram (yang tidak suka dengan rasio 1:1) dan juga kemunculan pihak ketiga (mungkin) merupakan faktor utama berubahnya juga pembatasan rasio foto di jejaring sosial berbagi foto dan video (berdurasi 15 detik) ini. Instagram akhirnya memutuskan untuk menambahkan dukungan aspek rasio lanskap dan potret. Untuk foto Lanskap bisa menggunakan rasio hingga 16:9, sedangkan untuk potret dibatasi hanya berukuran rasio 3:4 saja.

Apakah itu sudah cukup memuaskan anda? Bagi saya pribadi tentu belum puas, karena pada foto potret hanya berasio 3:4 saja. Sedangkan foto yang dihasilkan kamera ponsel 16:9, masak iya harus mengganti rasio foto menjadi 3:4 di pengaturan kamera ponsel? Ya mending memotong foto (potret) rasio 9:16 di Instagram dengan hasil 3:4. Selebihnya puas lah dengan pembaruan yang dilakukan instagram kali ini. Jadi karya foto tidak hanya mentok di rasio 1:1 dan tentunya tidak perlu lagi menggunakan pihak ketiga.

Pembaruan tersebut, hadir di Instagram versi terbaru yakni 7.5 pada iOS dan juga Android. Pada saat memilih gambar, pengguna disediakan sebuah tombol untuk beralih ke rasio asli gambar (perhatikan tanda lingkaran merah), bukan rasio 1:1. Tombol ajaib itulah yang dapat menentukan nasib foto yang anda miliki. Mau tetap rasio 1:1 bisa, rasio 16:9 (lanskap), dan rasio 3:4 (untuk potret). Setelah itu, pengguna dapat melanjutkan untuk mengedit foto seperti biasa dan mengunggahnya langsung.

image

Perhatikan Tanda Lingkaran Merah

Pembaruan yang dilakukan oleh instagram ini tak hanya untuk foto saja, hal itu juga berlaku juga untuk konten video. Tidak ada batasan dalam modus lanskap, namun dalam modus potret jika pengguna mengunggah dalam rasio 16:9 (vertikal). Maka akan dipotong untuk menyesuaikan dalam rasio 4:3, ya menyesuaikan lah dengan rasio foto. Durasi video tidak mengalami perubahan, yakni tetap pada watu maksimal 15 detik saja. Bagi yang sangat eksis dan suka membuat video, durasi 15 detik mungkin masih terasa kurang. Ya semoga saja kedepannya ada penambahan durasi meski hanya 5 detik saja.

Meskipun Instagram telah menghadirkan gambar lanskap dan potret (bukan persegi lagi), layanan berbagi foto dan video ini masih tetap menyajikan tampilan thumbnail persegi baik untuk foto maupun video pada profil. Bisa dilihat dari tampilan profil instagram saya, untuk thumbnail masih tetap berbentuk persegi dengan ratio 1:1.

image

Thumbnail Tetap Persegi

Berikut ini adalah dua contoh foto mode Lanskap dan potret dari akun Instagram SlameTux:

image

Foto Potret dengan Rasio 3:4

image

Foto Lanskap dengan Rasio 16:9

Seru juga kan kalau kita bisa mengunggah foto di Instagram tanpa memotongnya, silahkan dicoba ya!

Wassalamu’alaikum.

Live View Masjid Agung Asy Syuhada dan Monumen Arek Lancor Pamekasan

Assalamu’alaikum,

Kemarin siang (9-9-2015) saya sudah berbagi informasi mengenai dua tempat bersejarah di kabupaten Pamekasan yang bisa dilihat langsung secara 360° melalui smartphone/gadget anda. Tapi, ada tapinya nih, tapi tautan yang saya bagikan di dalam artikel tersebut tidak bisa tampil di peramban. Mungkin kemarin karena belum diapprove oleh google atau memang karena peramban belum mendukung live view dari Google Street View.

Awalnya, saya pikir tautan yang dari Google Street View akan diredirect langsung ke aplikasi Street View milik pengguna lain. Tapi ternyata hasilnya malah diredirect ke peramban, jadi foto yang seharusnya bisa dilihat secara 360° melalui Street View ternyata tidak berlaku di peramban.

Terus solusinya bagaimana? Solusinya adalah dengan membuka langsung melalui aplikasi Google Street View yang ada pada smartphone anda. Berikut adalah tata cara agar Masjid Asy-Syuhada’ dan Monumen Arek Lancor Pamekasan bisa dilihat secara langsung oleh anda. Yuk simak live view dari kedua tempat tersebut.

Pertama, buka aplikasi Street View (kalau misalnya belum ada, silahkan update beberapa aplikasi google di playstore yang terinstall.

image

Perhatikan Lingkaran Biru Sebelah Kiri dan Akan Muncul Tampilan Sebelah Kanan. Tap Tanda Search dan Tap Explore

Selanjutnya lakukan pencarian teempat dengan kata “Pamekasan“.

image

Ketikkan kata Pamekasan pada Kotak Pencarian dan Pilih yang Paling Atas, Muncul Tampilan Seperti Sebelah Kanan dengan Dua Titik Merah di Alun-Alun Pamekasan.


Perhatikan tanda panah biru yang mengarah ke bawah! Itu adalah dua Foto yang sudah saya unggah sebelumnya.

Langkah terakhir adalah memilih pemandangan atau photosphere yang saya bagikan, untuk saat ini masih ada dua tempat yang bisa anda lihat secara live yakni Masjid Asy Syuhada’ dan Monumen Arek lancor.

image

Secara Otomatis Anda Bisa Melihat Pemandangan di Dua Tempat ini dengan Melakukan Tap and Drag untuk Menggeser, Apabila Ingin Melihat Secara Langsung Lakukan Tap pada Tanda Kompas.


Ketika anda melakukan tap pada tanda kompas, anda serasa menikmati secara langsung pemandangan dari kedua tempat tersebut. Silahkan dicoba ya! Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum.

Melihat Pamekasan Secara 360°

Assalamu’alaikum,

Beberapa waktu yang lalu, Google mengganti logo yang lama dengan yang baru. Aplikasi yang tersedia di playstore juga ikut diperbarui, mulai dari Google, Google Translate, Google Maps, dan aplikasi Google lainnya.

Selain memperbarui aplikasi, Google juga menambahkan aplikasi baru yakni Google Street View. Aplikasi ini akan tersedia secara otomatis ketika melakukan pembaruan beberapa aplikasi dari Google di playstore.

Street View sebelumnya memang sudah tersedia dan digabung dengan Google Maps, namun hanya sebatas melihat foto biasa dan secara 360°. Nah pada versi Google Maps, user hanya bisa mengunggah foto biasa (landscape) dan belum tersedia pengambilan foto secara 360°.

Baca lebih lanjut

Teknik Menjadi Pengendali Api

Assalamu’alaikum

Suka lihat film kartun avatar? Ada berapa jenis pengendali di sana? Kalau anda suka nonton film avatar dan tau jenis-jenis pengendali, berarti masa “kecil” anda bahagia dan dipenuhi dengan cinta plus kebencian. Hahaha postingan macam apa ini?

Oke markijut (mari kita lanjut), pada film avatar yang tokoh utamanya adalah Aang sebagai Pengendali Udara, Katara sebagai Pengandali Air, Sokka sebagai ahli pedang, Toph sebagai Pengendali Tanah, Zuko sebagai Pengendali Api, dan Appa sebagai Bison Terbang milik Aang.

Di atas hanya sekadar intro, yang jelas filmnya bagus. Tapi saya tidak akan membahas film Avatar. Yang akan saya bahas adalah bagaimana cara mengendalikan api. Hah serius mengendalikan api? Iya serius, tuh buktinya ada kan foto di atas. Terus bagaimana caranya?

Caranya cukup mudah, yuk siapkan dulu bahan-bahannya ya! Berikut adalah bahan-bahan yang harus disediakan untuk bisa mengendalikan api layaknya seorang avatar.

1. Sediakan mental dan fisik yang kuat untuk menghadapi segala kemungkiban yang terjadi pada anda.
2. Sediakan Kamera, baik itu HP, Pocket, Prosumer, atau DSLR. Usahakan bukan kamera lubang jarum, ya tau sendiri lah alasannya.
3. Sediakan Korek Api, usahakan Korek Gas ya agar bisa meminimalisir kesalahan.
4. Sediakan Air, iya air. Kan katanya mau nmengendalikan api, kok malah disuruh sedia air sih? Buat jaga-jaga kalau ilmunya kebanyakan, malah kebakaran. Hahaha bukan itu kok.
5. Sediakan baskom yang sedang tidak dipakai, karena kalau yang dipakai pasti dimarahin emak.
6. Sediakan sabun, baik itu cuci, colek, sentuh, raba, usap, cair, dan lain sebaginya. Pokoknya sabun yang menghasilkan busa atau buih.
7. Sediakan Gas Korek, biasanya bentuknya seperti cat semprot dan fungsinya ya buat isi ulang si Korek Gas.

Cara kerjanya seperti di bawah ini:
1. Tuangkan air ke dalam baskom
2. Campurkan sabun ataj deterjen ke dalamnya
3. Aduk perlahan hingga keluar busa atau berbuih
4. Masukkan atau celupkan gas ke dalam baskom yang berisi air dan sabun
5. Semprotkan atau lepaskan gas di dalam air hingga berbusa atau berbuih
6. Ambil busa atau buih tersebut dengan tangan
7. Siapkan kamera dengan shutter cepat/mode burst/mode fast and furious (bercanda), intinya shutter paling cepat
8. Nyalakan korek api atau korek gas dan sulut tangan anda yang telah dilumuri busa atau buih tadi dan langsung jebreeettt… Eh maksud saya jepret.
9. Taraaa… Hasilnya seperti di bawah ini:

image

Bagaimana, keren kan? Foto-foto lainnya:

image

image

image

image

Tertarik untuk mencobanya? Silahkan dicoba! Do With Your Own Risk!!! And Don’t Try This At School (karena pasti tidak boleh).

Salam jepret ya… (^_^)

Wassalamu’alaikum.

Sumber Foto: Facebook Mas EveningStar Photography (dezta), belum berani nyoba sendiri.

Bug di #newblogdetik

Assalamu’alaikum

 

Hari ini adalah hari kedua pengujian #newblogdetik, ya pengujian ini saya lakukan agar blogdetik semakin baik lagi. Ini bukan sok tau ya, tapi yang jelas tim IT dari blogdetik lah yang lebih tau.

 

Seperti biasa, saya membuka halaman blog saya. Dan tampilannya tetap sama seperti di bawah ini:

Kemudian buka di salah satu postingan, misalnya ya yang terlihat di Screen Shot di atas. Dan akan tampil seperti di bawah ini:

Perhatikan baik-baik lingkaran merah dengan teks “home”, nah setelah itu diklik pikir saya akan di-redirect ke halaman utama #newblogdetik (saya kira akan di-redirect ke halaman utama blog saya). Tapi bukan itu permasalahannya, permasalahannya setelah klik “home” muncul seperti ini:

 

Ternyata prediksi saya salah, tautan yang dituju bukan halaman utama dari #newblogdetik melainkan ke “index php”. Alhasil muncul seperti ini:

 

Kemudian disuruh untuk melanjutkannya, dengan mengklik tombol ” Kembali ke blogdetik”. Setelah ditekan, muncul notifikasi lagi kalau tautan “www.blog.detik.com” tidak tersedia.

 

Solusinya, hapus kata “www.” dan langsung saja di-redirect ke “blog.detik.com” pasti langsung bisa. Mungkin ada masalah dalam penggunaan www. Saya coba juga membuka http://www.blogdetik.com dan ternyata itu bukan halaman utama blogdetik, melainkan blog milik orang lain.

 

Jadi intinya penggunaan www pada blogdetik adalah nama domain dari user. Mungkin sama halnya dengan kasus yang ada di http://www.blog.detik.com. Ya itu mungkin saja kan?

 

NB: Kalau memang bug ini sudah lama ada, saya mohon maaf karena baru tau. Tapi masalahnya, kenapa kok tidak segera diperbaiki? *keluhan konsumen* hehehe…

 

Terima kasih.

 

Wassalamu’alaikum.

Metamorfosis #newblogdetik

Perubahan, sesuatu hal yang lumrah terjadi. Baik itu pada diri manusia, hewan, benda, ataupun yang lainnya. Dengan adanya perubahan, diharapkan mampu menjadi lebih baik lagi -dari sebelumnya-.

Seperti halnya seekor serangga, sebut saja Bapak Pucung. Serangga ini akan melakukan metamorfosis (berganti kulit) ketika sudah beberapa hari setelah kelahirannya. Metamorfosis ini dilakukan -Bapak Pucung- agar sayap bisa tumbuh sempurna dan warnanya pun jadi lebih bagus dari sebelumnya.

 

Selain kedua hal tersebut, dengan adanya metamorfosis berarti serangga tersebut sudah mulai dewasa. Hal ini bertujuan untuk memikat lawan jenis agar bisa kawin. Sama halnya dengan blogdetik yang telah melakukan metamorfosis.

 

Sebelumnya admin dari blogdetik sudah menghimbau kepada para pengguna untuk  ke MoveON ke #newblogdetik. Nah pada hari ini (per tanggal 1 September 2015), blogdetik juga melakukan metamorfosis dari blogdetik yang lama ke #newblogdetik.

 

Semua tampilan blog di blogdetik hari ini sudah berbeda dari sebelumnya. Tampilan dashboard juga berbeda jauh, kini para blogger sudah bisa mengedit template sesuka hati. #newblogdetik telah menyediakan edit HTML layaknya di bl*gsp*t. Bagaimana, keren kan metamorfosis yang dilakukan oleh blogdetik? Berikut adalah perbedaan tampilan –blog SlameTux– dari yang lama ke yang baru.

 

Blog semakin responsive dan semakin cepat ketika diakses, berbagai kemudahan telah disediakan oleh #newblogdetik. Terutama ketika melakukan posting artikel di blog. Semoga dengan adanya metamorfosis ini, blogdetik semakin dicintai penggunanya. Ya syukur-syukur ada aplikasi blogdetik for android dan blogdetik for ios. Hehehe 😀