Sebelum aku menuliskan beberapa harapan bersarku, aku merupakan Sang Bidadari Kecil yang terlahir dari pernikahan seorang Ibu dan Ayah yang bernama Mubarika D. & Radityo D.A.
Fatimah Luthfia MuRad adalah nama lengkapku yang berarti Fatimah yang Lembut dan Penuh Kasih Sayang dari (MuRad) Mubarika dan Radityo.
Aku terlahir pas Malam Takbiran Hari Raya Idul Adha 1433 H, aku senang bisa menjadi Bidadari Kecil dari Ibu dan Ayahku. Sang Bidadari Kecil disini adalah aku sendiri Fatimah, yang akan mengungkapkan secuil kisahku terhadapmu ibu dan Ayah. Bidadari Kecil akan memberikan Puisi Harapan buat Ibu dan Ayah
Ibu…
Ketika aku berada dalam rahimmu
Aku merasa aman dan nyaman
Aku merasa hangat
Aku merasa terlindungi
Aku merasa bahagia
Namun, Ketika aku terlahir dimuka bumi ini
Aku merasa khawatir
Aku merasa takut
Aku merasa bimbang
Aku merasa bingung
Dengan apa yang nantinya akan terjadi padaku…
Oh Ibu dan Ayah…
Akankah kalian akan menyia-nyiakanku
Akankah kalian tetap akan memberikan rasa aman dan nyaman padaku
Akankah kalian akan melindungiku
dan akankah kalian akan terus membahagiakanku
Tak banyak yang inginkan dari ibu dan ayah
yang aku inginkan hanyalah kebahagiaan
apakah aku bisa mendapatkan kebahagian itu
dan bisakah ibu dan ayah mengerti keinginanku
Ibu… Ayah…
Peluklah aku
Ciumlah aku
Kasihanilah aku
Sayangilah aku
Berikan rasa hangat terhadapku
Jangan sampai telantarkan aku
Dan berikan yang terbaik buatku
Dari sepenggal puisi diatas, Bidadari Kecil menaruh harapan besar kepada Ibu dan Ayah. Yang sekiranya harapan besar ini bisa terwujud dan bisa menjadikanku Bidadari yang tumbuh dewasa kelak.
Semua orang tua di dunia ini pasti memiliki keinginan serta harapan bagi sang buah hati kedepannya kelak. Namun Bidadari Kecil juga memiliki secercah harapan serta keinginan terhadap kedua orang tua. Dan harapan-harapan inilah yang nantinya akan memberikan motivasi, semangat, dan segala hal kepada kedua orang tua sehingga nantinya bisa memberikan kebahagiaan kepada Bidadari Kecil ini.
Jangan sia-siakan aku
Yang paling aku takutkan adalah Bidadari Kecil ini disia-siakan seperti anak jalanan pada umumnya, yang kesana-kemari memeras keringat demi mendapatkan makanan. Apakah Ibu dan Ayah mau nasib Bidadari Kecil ini seperti mereka?
Aku tidak ingin hal ini terjadi padaku, oh Ibu… Oh Ayah… Jangan sampai kalian menyia-nyiakan aku seperti mereka, karena aku terlahir ke dunia ini bukan untuk disia-siakan, namun untuk dijaga, dikasihani, disayang, dirawat, diberikan pendidikan, dan diberikan perlindungan oleh kalian Ibu dan Ayah.
Cintailah aku sepenuh hatimu
Bidadari Kecil menginginkan cinta yang tulus dari seorang Ibu dan Ayah, serta kasih sayang yang sepenuh hati. Agar aku bisa selalu bahagia berada di diantara kalian, semua anak pasti menginginkan hal ini. Tak hayal apabila inilah yang menjadi satu kunci utama harapanku terhadap Ibu dan Ayah.
Cinta yang tulus dan sepenuh hati dari kalian, pastinya akan mempermudah dan akan memberikan jalan yang lurus untuk harapan-harapanku selanjutnya. Jadi sangat penting apabila kalian mencitaiku dengan sepenuh hati.
Berilah Pendidikan Pertamaku
Bidadari Kecil disini menginginkan Pendidikan Pertama dari Ibu dan Ayah, pendidikan pertama disini bisa aku dapatkan dari Ibu dan Ayah di Rumah sendiri. Karena Rumah adalah tempat di mana pertama kali aku anak belajar.
Mulai dari Ilmu Agama dan Ilmu pengetahuan Umum, Mulai dari belajar mencintai, belajar menyayangi, bersahabat dan bersosialisasi akan aku dapatkan dari sini. Namun, didalam rumah aku juga dapat belajar membenci, memusuhi, atau menyakiti, dan semuanya itu tak luput dari bimbingan seorang guru. Dan adapun gurunya itu sendiri adalah kedua Orang tua (Ibu dan Ayah).
Jangan bandingkan aku dengan kakakku
Aku kan sudah memiliki seorang kakak, nah aku mohon kepada Ibu dan Ayah jangan sekali-kali membandingkan aku dengan Kakakku. Jangan sampai membeda-bedakan aku dengan kakakku, memang benar yang membedakan aku dengan kakakku adalah aku perempuan sedangkan kakak adalah laki-laki.
Namun berikanlah cinta yang sama kepada kami berdua, tanpa membeda-bedakan dan membanding-bandingkan antara aku dan Kakak. Apabila kami telah dibanding-bandingkan dan di beda-bedakan, maka tidak akan menutup kemungkinan kami akan saling cemburu dengan sikap kalian terhadap kami.
Tidak semua hal harus sama, dan tidak semua hal juga harus berbeda.
Biarkan aku mencoba
Biarkan aku mencoba segala hal yang baru, namun beritahu aku apabila tindakanku ini salah. Aku ingin mengeluarkan segala imajinasi yang ada dalam pikiranku ini, agar aku bisa berkembang, pintar, cerdas, terampil dan tentunya bisa mandiri.
Keingintahuanku membuat aku ingin mencoba segala hal yang baru yang tentunya bisa menggantikan ketidak tahuanku ini menjadi pengetahuan yang menciptakan pribadi dengan pengetahuan yang sangat luas.
Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku
Dari harapan diatas, maka aku ingin menjadi diri sendiri. Oleh sebab itu hargailah aku dengan apa yang akan aku lakukan serta segala macam usahaku yang nantinya membuatku lebih mandiri lagi.
Jangan suruh aku menjadi pribadi orang lain, karena aku ingin menjadi diri sendiri yang tentunya bisa berbeda dengan orang lain nantinya. Dan syukur-syukur bisa lebih baik daripada orang lain, namun disini aku masih tetap butuh bimbingan dari Ibu dan Ayah.
Jangan marahin aku
Seringkali apabila anak melakukan kesalahan, maka orang tua akan memarahinya didepan orang banyak agar tidak melakukannya lagi. Namun hal itu akan membuat mental kita turun dan kita menjadi malu, maka aku berharap kepada Ibu dan Ayah untuk tidak memarahiku didepan orang banyak.
Sebaiknya dibicarakan baik-baik dirumah dan secara kekeluargaan tanpa adanya unsur bentak-bentak dan tindakan kekerasan lainnya, hal ini agar bisa menumbuhkan rasa cinta dalam keluarga dan tentunya bisa melatih anak untuk saling terbuka dan tentunya mendapatkan solusi dari apa yang telah terjadi.
Jangan membuatku bingung, maka tegaslah padaku
Seringkali orang tua membuat anak bingung dengan beberapa pilihan dan pilihan tersebut terkadang bisa memberatkan akan. Maka aku berharap kepada Ibu dan Ayah, agar tidak membuatku bingung. Maka lebih baik Ibu dan Ayah bersikap tegas kepadaku, kalau Iya maka Iya dan jikalau Tidak ya Tidak.
Hanya Ibu dan Ayah sendiri yang bisa bersikap tegas kepadaku. Dan yang perlu diketahui, Tegas bukan berarti harus Keras.
Jangan ungkit-ungkit kesalahanku
Janganlah mengungkit-ungkit segala macam kesalahanku, dan sebaiknya hal ini memang tidak dilakukan agar aku tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Biarkan aku mengubur dalam-dalam segala kesalahanku itu, dan janganlah dimunculkan lagi kepermukaan.
Karena biarkanlah segala macam kesalahanku itu terkubur dalam-dalam, sehingga aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi kedepannya.
Aku adalah LADANG PAHALA BAGIMU.
Rawatlah aku dengan sebaik mungkin dan apabila segala harapanku sudah terlaksana maka, fainsyaAllah Bidadari Kecilmu ini adalah LADANG PAHALA BAGIMU oh Ibu dan Ayah.
Dan yang paling penting adalah mewujudkan impian dan harapan melalui anak tentu memerlukan pendampingan yang baik. Tindakan menghormati anak sejak ia kecil merupakan salah satu upaya menciptakan kepribadian yang baik. Menghormati anak yang masih kecil seperti halnya orangtua menghormati orang dewasa dapat menumbuhkan sifat baik, rendah hati dan percaya diri.
Sifat rendah hati padaku akan tumbuh melalui perilaku yang dilakukan Ibu dan Ayah, aku menjadi percaya diri karena tindakan positifku yang selalu diapresiasi orangtua.
Pada intinya dari beberapa harapanku itu terhadap Ibu dan Ayah adalah berikan aku nilai positif, maka InsyaALLAH aku akan menjadi anak yang Salehah dan berbakti kepada kedua orang tua. Dan biarkan aku tetap tersenyum menyambut hari-hari indahku bersamamu Ibu.
Dibawah ini adalah Do’a Sang Bidadari Kecil Terhadap Ibu dan Ayah.
“Ya Allah. ampunilah bagiku dosaku dan juga dosa kedua orang tuaku (ibu dan ayah) dan kasihanilah mereka, sebagaimana mereka memelihara dan mendidiku di masa kecil.
Amin Ya Rab…”
Terima kasih Ibu karena telah melahirkanku ke dunia ini
Terima kasih Ayah karena telah menjagaku dan Ibuku
dan Terima kasih pula Kakak karena telah menemaniku
Semoga Allah memberkati kita semua dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.
Artikel ini diikutsertakan dalam #FFFStories (Fatimah’s Friendship Forever).
NB: Apabila ada salah kata dan penafsiran, mohon maaf.
Somber Foto: Twitter & Blog Mba Mubarika